Cari Blog Ini

Minggu, 24 Juni 2012

Analisis Laporan KEuangan


Analisis Laporan Keuangan
Penjualan Tahun 2000 = 41.366
Penjualan Tahun 2001 = 40.990
Penjualan Tahun 2002 = 40.843

1. a. Penjualan Tahun 2000 – 2001
Jadi, penjualan tahun 2000 – 2001 = 40.990 / (41.366 + 40.990) = 0,49 atau 49 %
b. Penjualan Tahun 2001 – 2002
Jadi, penjualan tahun 2001 – 2002 = 40.843 / (40.990 + 40.843) = 0,49 atau 49%

2. Analisis Horizontal untuk neraca
Harta20012002Jumlah%
Harta lancar100020003000100%
Harta tetap15002500400066,67%
Harta tidak
berwujud
20001500350025%
Total harga450055001000022,22%
hutang
Hutang jangka
pendek
30020050033,33%
Hutang jangka Panjang25030055020%
Total hutang55050010509%
Modal39505000895026,5%

Minggu, 08 April 2012

laporan keuangan

Neraca Saldo
Nama Rek
Ref
            D
           K
Kas

Rp16,000,000.00

Piutang

Rp500,000.00

Perlengkapan

Rp500,000.00

Peralatan

Rp1,000,000.00

Hutang


Rp375,000.00
Modal


Rp13,500,000.00
Prive

Rp250,000.00

Pendapatan Jasa


Rp5,000,000.00
Beban Sewa

Rp250,000.00

Beban Gaji

Rp375,000.00

Saldo

Rp18,875,000.00
Rp18,875,000.00
Laporan R/L
Pendapatan
Pendapatan Jasa
Rp5,000,000.00
Total Pendapatan
Rp5,000,000.00
Beban :
Beban Sewa
Rp250,000.00
Beban Gaji
Rp375,000.00
Total Beban
Rp625,000.00
Laba Bersih
Rp4,375,000.00
Lap Perubahan Modal
Modal awal
Rp13,500,000.00
Laba Bersih
Rp4,375,000.00
Prive
Rp250,000.00
Penambahan Modal
Rp4,125,000.00
Modal Akhir
Rp17,625,000.00
Neraca
Aktiva
kas
Rp16,000,000.00
Piutang
Rp500,000.00
Perlengkapan
Rp500,000.00
Peralatan
Rp1,000,000.00
Total Aktiva
Rp18,000,000.00
Passiva
Hutang
Rp375,000.00
Modal
Rp17,625,000.00
Total Passiva
Rp18,000,000.00

Sabtu, 17 Maret 2012

laporan keuangan Bank JATIM per september 2010 dan 2011 dapat dilihat disini

Ruang Lingkup Laporan Keuangan

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan, sangat membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan publik.

Laporan Keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·                     Neraca 
·                     Laporan Laba Rugi
·                     Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Perubahan Posisi Keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan Arus Kas atau Laporan Arus Dana
·                     Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi dan penghasilan adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Sumber :
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/laporan-keuangan-pengertian-dan-dasar.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan

Jumat, 23 Desember 2011

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN


Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
Menurut Keen dan Scoot Morton
“ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur “
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :
1)      Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception
2)      Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan
3)      Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur  dan tak struktur
4)      Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
5)      Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item

6)      Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen
 Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan
Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :
1)      Subsistem Manajemen Basis data
2)      Subsistem Manajemen Basis Model
3)      Subsistem Dialog
Subsistem Manajemen Basis Data
Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.
 Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :
v  Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data
v  Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah
v  Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan
v  Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas
Subsistem Manajemen Model
Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.


Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :
v  Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah
v  Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai
v  Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai
v  Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen
Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
1)      Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
2)      Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.
3)      Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.


Tingkat Teknologi Dalam Sistem pendukung Keputusan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
v  Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)
v  Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr)
Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools)

SISTEM ORGANISASIONAL ( SI.EKSEKUTIF, SI KEUANGAN )

Model Sistem Informasi keuangan
System ini mempunya pengaturan structural yang sama dengan system informasi pemasaran dan manufaktur.
SUBSISTEM INPUT
Ada tiga subsistem system yaitu :
1. Subsistem pemrosesan data
2. Subsistem audit internal
3. Subsistem intelegensi keuangan
Subsistem Pemrosesan Data, mengumpulkan data internal dan lingkungan.
Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan kedalam database menggunakan terminal atau micros dalam jaringan yang ditempatkan di seluruh perusahaan. subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain.
Data internal berfungsi sebagai dasar untuk pemecah masalah yang behubungan dengan segala aspek operasi perusahaan. data lingkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggan dan pemasok perusahaan.
Subsistem Audit Internal, sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industry, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan, yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi system informasi konseptual seluruh perusahaan. dan biasanya memberikan laporan kepada CEO atau seluruh eksekutif puncak yang lain.
Subsitem Intelegensi Keuangan, mengumpulkan data dari masyarkat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman,dan lain sebagainya. Subsistem ini memonitor semua denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisa keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.

SUBSISTEM OUTPUT
Sistem informasi keuangan mencakup tiga subsistem output yaitu
1. Subsistem peramalan,
2. Subsitem manajemen dana, dan
3. Subsitem pengontrolan.
Subistem Peramalan, memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih. Aktivitas tahun yang akan dating terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal. Bila jangka waktu tersebut diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat.
Subsistem Manajemen Dana, menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan. manajer dapat menstimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka waktu yang akan datang.
Subsistem Pengontrolan, subsistem ini terutama terdiri atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh subsistem pengumpulan data, guna untuk menghasikan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut dipergunakan. Laporan tersebut biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Sementara bisnis menjadi lebih kompetitif dan biaya operasi meningkat, maka dibutuhkan penampilan anggaran yang baik. subsistem pengontrolan memungkinkan manager untuk menelusuri pengontrolan aktifitas biaya.

1. SUBSISTEM PEMROSESAN DATA
Dasar Pemrosesan Data :
· Sinonim dengan Accounting.
system pemrosesan data adalah sama dengan system accounting.
· Tujuan pemrosesan data.
Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-to-date.
· Aplikasi yang dibutuhkan.
Perusahaan tidak memutuskan apakan mengiplementasikan system pemrosesan data atau tidak; system tersebut dikehendaki oleh elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham, masyarakat, dan keuangan.
· Tugas Pokok
Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data, penyimpanan data, dan pembuatan dokumen.
· Sifat Pemrosesan Data
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relative mengikuti prosedur standard, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
SISTEM AUDIT INTENAL
Perusahaan berbagai ukuran mengandalkan organisasi luar disebut auditor eksternal untuk melakukan audit terhadap record accounting dengan tujuan untuk memverifikasi keakuratannya.
Jenis Aktivitas Auditing
Auditing Keuangan. Auditing keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratatan record perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan dengan auditor eksternal. Auditor internall juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal.
Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mensyahkan) efektivitas prosedur.
Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar.

SUBSISTEM INTELEGENSI KEUANGAN
Karena fungsi keuangan mengontrol arus di seluruh perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik.
Informasi Pemegang Saham
Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan pemegang saham, yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi informasi yang bentuknya sangat meringkas.
Informasi Masyarakat Keuangan
Aktivitas intelegensi perusahaan yang berkembang paling baik adalah aktivitas yang menyangkut masalah keuangan. Manajer dan staf pada fungsi keuangan menerapkan system ini jauh sebelum era computer.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Arus Uang
Lingkungan mempunyai pengaruh langsung terhadap arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasi tabungan dan pinjaman, peminjaman berupa hipotek, dan perusahaan asuransi merespon pemberlakuan Undang-Undang pemerintah federal ini merupakan pengaruh langsung. Masyarakat keuangan meresponny adengan cara menaikkan dan menurunkan suku bunga.
SUBSITEM PERAMALAN
Peramalan juga dilakukan oleh semua bidang fungsional. Fungsi pemasaran memproyeksikan penjualan yang akan datang. Setiap bidang fungsional menggunakan ramalan penjualan sebagai dasar untuk menentukan sumber yang diperlukan untuk mendukung tingkat aktivitas yang diproyeksikan.
SUBSISTEM MANAJEMEN DANA
Subsistem manajemen dana adalah bagian dari system informasi keuanganyang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus kas.

SUBSISTEM PENGONTROLAN
Manajer diberi anggaran operasional untuk mencapai tujuan tertententu. Anggaran tersebut biasanya mencakup operasi untuk satu tahun fiscal atau tahun keuangan.
Proses Penganggaran :
· Pendekatan Top-Down
· Pendekatan Bottom-Up
· Pendekatan Partisipatir

MODEL SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Cara Berfikir Eksekutif
Sangat besar peneliti yang melakukan penelitian terhadap manajer memfokuskan pada tingkah laku yang dapat di amati.
Apa Yang Dipikirkan Manajer
Isenberg mengetahui bahwa eksekutif memikirkan dua masalah umum, yaitu bagaimana menyelesaikan segala sesuatu dan bagaimana menghadapi beberapa urusan yang mengganggu untuk mencapai tujuan umum.
Proses Pemikiran Selagi Memecahkan Masalah
Isenberg mengamati bahwa eksekutif seringkali melangkahi tahap definisi masalah untuk langsung berlanjut kepengimplementasian pemecahan dan kemudian balik lagi untuk melakukan evaluasi alternative.
Kebutuhan Informasi Khusus Bagi Eksekutif
Karena eksekutif mempunyai tanggung jawab khusus dan melakukannya dengan proses pemikiran khusus pula, maka ia juga harus mempunyai informasi yang khusus.

EIS Berdasarkan Komputer
Komputer dapat memberikan informasi kepada eksekutif dengan banyak cara. Namun, istilah system informasi eksekutif (EIS) biasanya mengacu pada penggunaan computer personal secara interaktif yang digabungkan ke mainframe pada jaringan. Komputer personal bersifat sebagai workstation eksekutif dan terdiri atas database eksekutif-nya sendiri pada hard disk. Mainframe merekapitulasi data dan menstransfernya ke database eksekutif dalam bentuk tampilan layar yang diformat sebelumnya.
Keputusan Implementasi EIS
Ketika perusahaan mempertimbangkan untuk mengimplementasikan EIS atau tidak. Maka harus dibuat tiga keputusan implementasi.
Pertama, ada pertanyaan, “Haruskan kita mengembangkan EIS?” jika jawabannya “Tidak”, maka eksekutif akan terus mengandalkan system yang telah ada.
Bila jawabannya “ya” maka pertanyaan berikutnya adalah, “apakah software pengembangan aplikasi tertulis dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan eksekutif?” Jika bisa maka ia harus beli.
Jika tidak bisa, maka pertanyaan berikutnya adalah, “apa kita harus membeli software EIS tertulis?” Jika ya, maka ia akan beli. Jika tidak maka staf pelayan informasi perusahaan akan membuat software EIS yang sesuai.
TREND EIS DI MASA MENDATANG
Manajer tingkat puncak biasanya lamban dalam menggabungkan computer ke dalam system imformasinya. Kondisi ini berubah dengan cepat. Sementara pada masa Ben Heineman di awal tahun 1980-an jarang terjadi penggunaan computer oleh eksekutif cenderung sebagai pemakai computer semuanya.